Ketua Kwartir Nasional
Gerakan Pramuka adalah Ketua Pengurus
satuan organisasi yang mengelola Gerakan Pramuka secara Nasional. Ketua Kwarnas
ditetapkan oleh Musyawarah Nasional (Munas) untuk masa bakti berikutnya, dan
dilantik oleh Ketua Presidium Pimpinan Munas.
Berikut daftar Ketua
Kwartir Nasional mulai dari awal berdirinya Gerakan Pramuka sampai sekarang;
1.
Sri Sultan Hamengkubuwono IX
(1961-1974)
(Foto: Wikipedia)
Sri
Sultan Hamengkubuwono IX merupakan putra dari Sri Sultan Hamengkubuwono VIII
dan permaisuri Kangjeng Raden Ayu Adipati Anom Hamengkunegara. Lahir di
Yogyakarta pada tanggal 12 April 1912 dan meninggal di Washington DC, Amerika
Serikat pada tanggal 2 Oktober 1988.
Beliau
merupakan salah satu tokoh di balik sejarah berdirinya Gerakan Kepanduan
Indonesia. Dilantik sebagai Ketua Kwartir Nasional pada tanggal 14 Agustus
1961. Beliau menjabat sebagai Ketua Kwarnas (Kwartir Nasional) Gerakan Pramuka
hingga empat periode berturut-turut, yakni pada masa bakti 1961-1963,
1963-1967, 1967-1970 dan 1970-1974. Sehingga selain menjadi Ketua Kwarnas yang
pertama kali, Sri Sultan Hamengkubuwono IX juga menjadi Ketua Kwarnas terlama
kedua, yang menjabat selama 13 tahun setelah Letjen. Mashudi yang menjabat
sebagai Ketua Kwarnas selama 15 tahun.
Berdasarkan
Musyawarah Nasional (Munas) Gerakan Pramuka pada tahun 1988 yang berlangsung di
Dili (Ibu kota Provinsi Timor Timur, sekarang negara Timor Leste), mengukuhkan
Sri Sultan Hamengkubuwono IX sebagai Bapak Pramuka Indonesia. Pengangkatan ini
tertuang dalam Surat Keputusan nomor 10/MUNAS/88 tentang Bapak Pramuka.
2.
Letjen M. Sarbini (1974-1978)
(Foto: Wikipedia)
Letjen
M. Sarbini lahir di Kebumen, pada tanggal 29 Mei 1914 dan meninggal di Jakarta,
pada tanggal 21 Agustus 1977 pada umur 63 tahun. Beliau seorang jenderal
purnawirawan yang dilahirkan di Kota Karanganyar, Kebumen, Jawa Tengah dan
banyak mengabdi selama masa perjuangan baik di bidang militer maupun pemerintahan
Republik Indonesia.
Di usia
yang ke-56 tahun, beliau dipilih sebagai Ketua Kwatir Nasional berdasarkan
Musyawarah Nasional Gerakan Pramuka, pada 27 November 1974 di Manado, Sulawesi
Utara sampai masa bakti 1978.
3.
Letjen Mashudi (1978-1993)
(Foto: Wikipedia)
Letjen
Mashudi lahir di Desa Cibatu, Garut, Jawa Barat, pada tanggal 11 September 1919
dan meninggal di Jakarta, pada tanggal 22 Juni 2005 di umurnya yang ke-85
tahun. Sebelum menjabat sebagai Ketua Kwarnas, beliau pernah menjabat sebagai
Ketua Majelis Pembimbing Pramuka Jawa Barat sejak tahun 1961. Pada tahun 1974,
setelah melepas jabatan sebagai Wakil Ketua MPRS (1967-1972), beliau menjadi
Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jawa Barat. Pada tahun yang sama, Mashudi
dipilih menjadi Wakil Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka.
Di
tengah masa baktinya sebagai Wakil Ketua Kwarnas, Letjen Mashudi ditunjuk
menjadi Pjs Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka menggantikan Letjen M. Sarbini hingga
tahun 1978. Dalam Munas Gerakan Pramuka di Bukit Tinggi, Sumatra Barat pada tanggal
29 Oktober sampai 5 November 1978,
Letjen Mashudi terpilih secara aklamasi menjadi Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka
hingga tahun 1993.
Beliau
kemudian terpilih kembali secara berturut-turut selama tiga periode, yakni pada
1978-1983, 1983-1988 dan 1988-1993 dan sekaligus sebagai Ketua Kwarnas Gerakan
Pramuka terlama.
4.
Letjen Himawan Soetanto (1993-1998)
(Foto: Wikipedia)
Letjen
Himawan Soetanto lahir di Magetan, Jawa Timur, pada tanggal 14 September 1929
dan meninggal di Jakarta, pada tanggal 20 Oktober 2010 pada umur 81 tahun.
Beliau merupakan mantan Panglima Komando Strategis Cadangan Angkatan Darat
(Pangkostrad) era Presiden Soeharto. Kemudian terpilih menjadi Ketua Kwarnas
ke-4 dalam Musyawarah Nasional (Munas) V Gerakan Pramuka pada 8 November 1993
di Jayapura, Papua. Beliau hanya menjabat selama satu periode saja.
5.
Letjen Rivai Harahap (1998-2003)
(Foto: Kompasiana.com)
Letjen
Rivai Harahap lahir di Pematang Siantar, pada tanggal 21 April 1928 dan meninggal di Jakarta, 8
November 2018 pada umur 90 tahun. Beliau terpilih sebagai Ketua Kwartir
Nasional Gerakan Pramuka pada 8 November 1998 dan hanya menjabat selama satu
periode saja.
6.
Prof. Dr. Azrul Azwar MPH (2003-2013)
(Foto: Wikipedia)
Prof.
Dr. Azrul Azwar MPH lahir di Kutacane, Aceh, pada tanggal 6 Juni 1945 dan
meninggal di Jakarta, pada 1 April 2014 pada umur 68 tahun. Beliau terpilih
menjadi ketua Kwarnas yang ke-6 dalam Munas VII yang berlangsung pada tanggal
15-19 Desember 2003 di Pontianak, Kalimantan Barat dan menjabat selama dua
periode.
7.
Dr. H. Adhyaksa Dault, S.H., M.Si.
(2013-2018)
(Foto: IDN Scouts)
Dr. H.
Adhyaksa Dault, S.H., M.Si. lahir di Donggala, Sulawesi Tengah, pada tanggal 7
Juni 1963. Beliau merupakan mantan Menteri Pemuda dan Olahraga dalam Kabinet
Indonesia Bersatu (2004–2009). Beliau terpilih sebagai Ketua Kwarnas periode
2013-2018 dalam Musyawarah Nasional di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 5
Desember 2013.
8.
Komjen. Pol. Drs Budi Waseso (2018 -
Sekarang)
(Foto: Femindonesia.com)
Komjen.
Pol. Drs Budi Waseso lahir di Parenggan, Pati, Jawa Tengah, pada tanggal 19
Februari 1960. Beliau adalah seorang
Purnawirawan perwira tinggi Polri yang sebelumnya menjabat Kepala Badan
Narkotika Nasional (BNN). Beliau terpilih sebagai Ketua Kwarnas menggantikan
Adhyaksa Dault dalam Munas yang digelar di Hotel Grand Clarion Kendari,
Sulawesi Tenggara, pada tanggal 26 September 2018 lalu dan masih menjabat
sampai sekarang.
Referensi:
https://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_Ketua_Kwartir_Nasional_Gerakan_Pramuka
https://www.tagar.id/lima-tokoh-ketua-pramuka-dari-masa-ke-masa
https://id.wikipedia.org/wiki/Budi_Waseso
https://news.detik.com/berita/d-4233737/buwas-jadi-ka-kwarnas-pramuka-gantikan-adhyaksa