Sunday, 10 May 2020

Delapan Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka




Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka adalah Ketua Pengurus satuan organisasi yang mengelola Gerakan Pramuka secara Nasional. Ketua Kwarnas ditetapkan oleh Musyawarah Nasional (Munas) untuk masa bakti berikutnya, dan dilantik oleh Ketua Presidium Pimpinan Munas.
Berikut daftar Ketua Kwartir Nasional mulai dari awal berdirinya Gerakan Pramuka sampai sekarang;

1.    Sri Sultan Hamengkubuwono IX (1961-1974)
(Foto: Wikipedia)
Sri Sultan Hamengkubuwono IX merupakan putra dari Sri Sultan Hamengkubuwono VIII dan permaisuri Kangjeng Raden Ayu Adipati Anom Hamengkunegara. Lahir di Yogyakarta pada tanggal 12 April 1912 dan meninggal di Washington DC, Amerika Serikat pada tanggal 2 Oktober 1988.
Beliau merupakan salah satu tokoh di balik sejarah berdirinya Gerakan Kepanduan Indonesia. Dilantik sebagai Ketua Kwartir Nasional pada tanggal 14 Agustus 1961. Beliau menjabat sebagai Ketua Kwarnas (Kwartir Nasional) Gerakan Pramuka hingga empat periode berturut-turut, yakni pada masa bakti 1961-1963, 1963-1967, 1967-1970 dan 1970-1974. Sehingga selain menjadi Ketua Kwarnas yang pertama kali, Sri Sultan Hamengkubuwono IX juga menjadi Ketua Kwarnas terlama kedua, yang menjabat selama 13 tahun setelah Letjen. Mashudi yang menjabat sebagai Ketua Kwarnas selama 15 tahun.
Berdasarkan Musyawarah Nasional (Munas) Gerakan Pramuka pada tahun 1988 yang berlangsung di Dili (Ibu kota Provinsi Timor Timur, sekarang negara Timor Leste), mengukuhkan Sri Sultan Hamengkubuwono IX sebagai Bapak Pramuka Indonesia. Pengangkatan ini tertuang dalam Surat Keputusan nomor 10/MUNAS/88 tentang Bapak Pramuka.

2.    Letjen M. Sarbini (1974-1978)

(Foto: Wikipedia)

Letjen M. Sarbini lahir di Kebumen, pada tanggal 29 Mei 1914 dan meninggal di Jakarta, pada tanggal 21 Agustus 1977 pada umur 63 tahun. Beliau seorang jenderal purnawirawan yang dilahirkan di Kota Karanganyar, Kebumen, Jawa Tengah dan banyak mengabdi selama masa perjuangan baik di bidang militer maupun pemerintahan Republik Indonesia.
Di usia yang ke-56 tahun, beliau dipilih sebagai Ketua Kwatir Nasional berdasarkan Musyawarah Nasional Gerakan Pramuka, pada 27 November 1974 di Manado, Sulawesi Utara sampai masa bakti 1978.

3.    Letjen Mashudi (1978-1993)
(Foto: Wikipedia)
Letjen Mashudi lahir di Desa Cibatu, Garut, Jawa Barat, pada tanggal 11 September 1919 dan meninggal di Jakarta, pada tanggal 22 Juni 2005 di umurnya yang ke-85 tahun. Sebelum menjabat sebagai Ketua Kwarnas, beliau pernah menjabat sebagai Ketua Majelis Pembimbing Pramuka Jawa Barat sejak tahun 1961. Pada tahun 1974, setelah melepas jabatan sebagai Wakil Ketua MPRS (1967-1972), beliau menjadi Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jawa Barat. Pada tahun yang sama, Mashudi dipilih menjadi Wakil Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka.
Di tengah masa baktinya sebagai Wakil Ketua Kwarnas, Letjen Mashudi ditunjuk menjadi Pjs Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka menggantikan Letjen M. Sarbini hingga tahun 1978. Dalam Munas Gerakan Pramuka di Bukit Tinggi, Sumatra Barat pada tanggal 29 Oktober sampai 5 November  1978, Letjen Mashudi terpilih secara aklamasi menjadi Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka hingga tahun 1993.
Beliau kemudian terpilih kembali secara berturut-turut selama tiga periode, yakni pada 1978-1983, 1983-1988 dan 1988-1993 dan sekaligus sebagai Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka terlama.

4.    Letjen Himawan Soetanto (1993-1998)
(Foto: Wikipedia)
Letjen Himawan Soetanto lahir di Magetan, Jawa Timur, pada tanggal 14 September 1929 dan meninggal di Jakarta, pada tanggal 20 Oktober 2010 pada umur 81 tahun. Beliau merupakan mantan Panglima Komando Strategis Cadangan Angkatan Darat (Pangkostrad) era Presiden Soeharto. Kemudian terpilih menjadi Ketua Kwarnas ke-4 dalam Musyawarah Nasional (Munas) V Gerakan Pramuka pada 8 November 1993 di Jayapura, Papua. Beliau hanya menjabat selama satu periode saja.

5.    Letjen Rivai Harahap (1998-2003)
(Foto: Kompasiana.com)
Letjen Rivai Harahap lahir di Pematang Siantar, pada tanggal  21 April 1928 dan meninggal di Jakarta, 8 November 2018 pada umur 90 tahun. Beliau terpilih sebagai Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka pada 8 November 1998 dan hanya menjabat selama satu periode saja.

6.    Prof. Dr. Azrul Azwar MPH (2003-2013)
(Foto: Wikipedia)
Prof. Dr. Azrul Azwar MPH lahir di Kutacane, Aceh, pada tanggal 6 Juni 1945 dan meninggal di Jakarta, pada 1 April 2014 pada umur 68 tahun. Beliau terpilih menjadi ketua Kwarnas yang ke-6 dalam Munas VII yang berlangsung pada tanggal 15-19 Desember 2003 di Pontianak, Kalimantan Barat dan menjabat selama dua periode.

7.    Dr. H. Adhyaksa Dault, S.H., M.Si. (2013-2018)
(Foto: IDN Scouts)
Dr. H. Adhyaksa Dault, S.H., M.Si. lahir di Donggala, Sulawesi Tengah, pada tanggal 7 Juni 1963. Beliau merupakan mantan Menteri Pemuda dan Olahraga dalam Kabinet Indonesia Bersatu (2004–2009). Beliau terpilih sebagai Ketua Kwarnas periode 2013-2018 dalam Musyawarah Nasional di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 5 Desember 2013.

8.    Komjen. Pol. Drs Budi Waseso (2018 - Sekarang)
(Foto: Femindonesia.com)
Komjen. Pol. Drs Budi Waseso lahir di Parenggan, Pati, Jawa Tengah, pada tanggal 19 Februari 1960. Beliau  adalah seorang Purnawirawan perwira tinggi Polri yang sebelumnya menjabat Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN). Beliau terpilih sebagai Ketua Kwarnas menggantikan Adhyaksa Dault dalam Munas yang digelar di Hotel Grand Clarion Kendari, Sulawesi Tenggara, pada tanggal 26 September 2018 lalu dan masih menjabat sampai sekarang.

Referensi:
https://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_Ketua_Kwartir_Nasional_Gerakan_Pramuka
https://www.tagar.id/lima-tokoh-ketua-pramuka-dari-masa-ke-masa
https://id.wikipedia.org/wiki/Budi_Waseso
https://news.detik.com/berita/d-4233737/buwas-jadi-ka-kwarnas-pramuka-gantikan-adhyaksa

No comments:

Post a Comment

Mahasiswa KPM II IAIN Parepare Menggelar Lomba Gema Ramadhan

Ramadhan menjadi bulan yang istimewa bagi umat Islam yang darinya sejuta manfaat baik secara jasmani maupun rohani. Dalam rangka memeriahkan...