Monday, 25 April 2022

Mahasiswa KPM II IAIN Parepare Menggelar Lomba Gema Ramadhan

Ramadhan menjadi bulan yang istimewa bagi umat Islam yang darinya sejuta manfaat baik secara jasmani maupun rohani. Dalam rangka memeriahkan bulan suci ramadhan mahasiswa KPM II IAIN Parepare menggelar lomba adzan, tilawah, dan hafalan surah pendek. Kegiatan bertajuk Gema Ramadhan ini berlangsung di masjid Jabal Nur Pamolongan Desa Tongko, Jum’at (15/4/2022).

Kegiatan yang berlangsung dari tanggal 15 – 17 April 2022 tersebut mengusung tema “Menumbuhkan generasi yang cinta Al-Qur’an di era digital”.

Adapun peserta untuk lomba adzan sebanyak 12 orang. Ditambah lomba tilawah sebanyak 9 orang dan hafalan surah pendek sebanyak 10 orang. 

Serangkaian acara tersebut dilaksanakan guna mempererat tali silaturrahmi antara warga Desa Tongko dengan Mahasiswa KPM II IAIN Parepare, serta menjadi wadah bagi siswa/i dalam mengasah kemampuan mereka di bidang ilmu keagamaan. Pada akhirnya, acara ini dapat berjalan dengan lancar dan meriah berkat dukungan dan partisipasi dari berbagai pihak. Perlombaan tersebut tentunya tidak melupakan pemberian reward berupa piagam dan bingkisan bagi para pemenang masing-masing lomba kategori juara 1, 2 dan 3.

Mahasiswa KPM II IAIN Parepare selaku panitia berharap dengan adanya kegiatan Gema Ramadhan ini, dapat memberikan pengalaman yang menyenangkan bagi siswa/I TPQ di Desa Tongko, sekaligus mengasah kemampaun mereka dalam ilmu keagamaan.

Monday, 11 April 2022

Partisipasi Masyarakat terhadap Penyuluhan Kafiat Jenazah di Desa Tongko Kecamatan Baroko

Mahasiswa KPM II IAIN Parepare menyelenggarakan kafiat jenazah di masjid Jabal Nur Pamolongan dengan jumlah peserta 22 orang, Minggu (10/4).

Penyelenggaraan kafiat jenazah dilaksanakan pada jam 09:00-12:00 WITA. Kegiatan ini dilakukan dengan metode Penyampaian materi disertai praktik dan diakhir kegiatan dibuka sesi tanya jawab apabila ada yang kurang dipahami dari materi yang disampaikan.

Praktik penyelenggaraan kafiat jenazah dimulai dengan memandikan jenazah, sebelum memandikan jenazah dimulai, jenazah harus dibersihkan anggota badannya terlebih dahulu seperti memotong kuku, membersihkan telinga, membersihkan giginya sampai menekan perutnya dengan perlahan hingga kotorannya keluar.

“Apabila diluaran sana ada yang berbeda dalam memandikan jenazah dengan praktik yang diajarkan belum tentu salah, bisa saja mereka mengikuti adab dari masing-masing daerah. Selama sesuai dengan syariat islam hal itu dibenarkan” Ucap pak Syamsuddin.

Setelah jenazah dimandikan dan dikeringkan badannya, jenazah siap dikafani. Adapun kain kafan yang digunakan jenazah laki-laki terdiri dari 3 lembar kain panjang sedangkan jenazah perempuan terdiri dari 5 lembar kain diantaranya, dua lembar kain panjang, satu kain untuk jilbab, satu kain basahan, dan satu baju kurung. Setelah itu persiapkan kapas.

Untuk tali yang digunakan dari jenazah laki-laki maupun perempuan tidak ada ketentuan tetap hanya saja diharuskan ganjil, berjumlah tiga, lima atau tujuh dan ditalikan disebelah kiri badan jenazah.


“ Dengan adanya pelatihan ini diharapkan masyarakat sudah mampu melaksanakan dan menyelenggarakan kafiat jenazah, ini akan menjadi program unggulan bagi adik adik kkn karena ini sangat diperlukan bagi masyarakat karena kurangnya pemahaman masyarakat tentang hal tersebut”.Ucap Pak Syamsuddin

Pelatihan ini bertujuan untuk mengajarkan kepada masyarakat dalam mengurus jenazah dengan benar sesuai syariat islam. Dan kami mahasiswa KPM berharap pelatihan ini mendapatkan output yang baik sehingga ketika ada orang meninggal dunia, tidak lagi berharap satu sama lain untuk mengurus jenazahnya.

Wednesday, 6 April 2022

Mahasiswa KPM II Desa Tongko Melakukan Bimbingan Mengaji Secara Sukarela


 Mahasiswa Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) II Desa Tongko IAIN Parepare memberikan bimbingan mengaji secara sukarela kepada anak TPA Pamolongan Desa Tongko, pada Jum’at (01/04).

Pendampingan ini bertujuan untuk meningkatkan minat baca Al Qur’an pada santri. Kegiatan ini berlangsung setiap harinya pada jam 18.30 hingga 19.30 WITA, kemudian ketika memasuki bulan suci ramadhan kegiatan ini dilaksanakan pada sore hari. Metode pembelajaran yang dilakukan dibagi dua, yaitu pembelajaran Iqra dan baca Al Qur’an.  

Ainurrafiq Hamid, selaku koordinator kegiatan pendampingan mengajar mengaji mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan suatu bentuk pendampingan mengajar mengaji yang sangat mulia apalagi di bulan yang penuh berkah ini.

“Kegiatan ini sebagai bentuk partisipasi mahasiswa KPM II IAIN Parepare di Desa Tongko dalam meningkatkan bacaan Al Qur’an pada santri,” ungkapnya

Ibu Isnaeni selaku guru mengaji TPA Pamolongan merasa senang dengan adanya tim KPM II melakukan pendampingan belajar mengaji. “Saat ini banyaknya santri yang belajar mengaji kekurangan pengajar oleh karena itu, pendampingan rekan-rekan mahasiswa ini sangat membantu saya di TPA ini” ujarnya. Selain itu kegiatan ini mendapakan antusiasme dan apresiasi dari pemerintah desa.

Mahasiswa KPM II IAIN Parepare Desa Tongko berharap agar pembelajaran seperti ini terus berlanjut sehingga nantinya dapat menciptakan regenerasi yang mencintai Al Qur’an dan menjadi santri yang berkualitas demi menghadapi dunia fana, menjadikan insan yang beriman dan bertaqwa kepada ALLAH SWT.

Wednesday, 13 May 2020

Tutorial; Mengubah File Docx ke Pdf Tanpa Aplikasi, di Laptop


Halo teman-teman semua!!! kali ini saya akan berbagi bagaimana mengubah file dalam bentuk docx menjadi file pdf tanpa menggunakan aplikasi. Berikut caranya...

#1. Silakan teman-teman buka file word/docx yang akan diubah ke pdf..

#2. Klik di menu file (Windows 7 klik tombol Office) kemudian klik menu save as

#3. Klik menu save as type kemudian pilih menu pdf

#4. Sekarang file docxnya sudah menjadi file pdf


Bagaimana, mudah bukan ??. Selamat mencoba :) :)

Nantikan tutorial-tutorial berikutnya....

Sunday, 10 May 2020

Delapan Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka




Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka adalah Ketua Pengurus satuan organisasi yang mengelola Gerakan Pramuka secara Nasional. Ketua Kwarnas ditetapkan oleh Musyawarah Nasional (Munas) untuk masa bakti berikutnya, dan dilantik oleh Ketua Presidium Pimpinan Munas.
Berikut daftar Ketua Kwartir Nasional mulai dari awal berdirinya Gerakan Pramuka sampai sekarang;

1.    Sri Sultan Hamengkubuwono IX (1961-1974)
(Foto: Wikipedia)
Sri Sultan Hamengkubuwono IX merupakan putra dari Sri Sultan Hamengkubuwono VIII dan permaisuri Kangjeng Raden Ayu Adipati Anom Hamengkunegara. Lahir di Yogyakarta pada tanggal 12 April 1912 dan meninggal di Washington DC, Amerika Serikat pada tanggal 2 Oktober 1988.
Beliau merupakan salah satu tokoh di balik sejarah berdirinya Gerakan Kepanduan Indonesia. Dilantik sebagai Ketua Kwartir Nasional pada tanggal 14 Agustus 1961. Beliau menjabat sebagai Ketua Kwarnas (Kwartir Nasional) Gerakan Pramuka hingga empat periode berturut-turut, yakni pada masa bakti 1961-1963, 1963-1967, 1967-1970 dan 1970-1974. Sehingga selain menjadi Ketua Kwarnas yang pertama kali, Sri Sultan Hamengkubuwono IX juga menjadi Ketua Kwarnas terlama kedua, yang menjabat selama 13 tahun setelah Letjen. Mashudi yang menjabat sebagai Ketua Kwarnas selama 15 tahun.
Berdasarkan Musyawarah Nasional (Munas) Gerakan Pramuka pada tahun 1988 yang berlangsung di Dili (Ibu kota Provinsi Timor Timur, sekarang negara Timor Leste), mengukuhkan Sri Sultan Hamengkubuwono IX sebagai Bapak Pramuka Indonesia. Pengangkatan ini tertuang dalam Surat Keputusan nomor 10/MUNAS/88 tentang Bapak Pramuka.

2.    Letjen M. Sarbini (1974-1978)

(Foto: Wikipedia)

Letjen M. Sarbini lahir di Kebumen, pada tanggal 29 Mei 1914 dan meninggal di Jakarta, pada tanggal 21 Agustus 1977 pada umur 63 tahun. Beliau seorang jenderal purnawirawan yang dilahirkan di Kota Karanganyar, Kebumen, Jawa Tengah dan banyak mengabdi selama masa perjuangan baik di bidang militer maupun pemerintahan Republik Indonesia.
Di usia yang ke-56 tahun, beliau dipilih sebagai Ketua Kwatir Nasional berdasarkan Musyawarah Nasional Gerakan Pramuka, pada 27 November 1974 di Manado, Sulawesi Utara sampai masa bakti 1978.

3.    Letjen Mashudi (1978-1993)
(Foto: Wikipedia)
Letjen Mashudi lahir di Desa Cibatu, Garut, Jawa Barat, pada tanggal 11 September 1919 dan meninggal di Jakarta, pada tanggal 22 Juni 2005 di umurnya yang ke-85 tahun. Sebelum menjabat sebagai Ketua Kwarnas, beliau pernah menjabat sebagai Ketua Majelis Pembimbing Pramuka Jawa Barat sejak tahun 1961. Pada tahun 1974, setelah melepas jabatan sebagai Wakil Ketua MPRS (1967-1972), beliau menjadi Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jawa Barat. Pada tahun yang sama, Mashudi dipilih menjadi Wakil Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka.
Di tengah masa baktinya sebagai Wakil Ketua Kwarnas, Letjen Mashudi ditunjuk menjadi Pjs Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka menggantikan Letjen M. Sarbini hingga tahun 1978. Dalam Munas Gerakan Pramuka di Bukit Tinggi, Sumatra Barat pada tanggal 29 Oktober sampai 5 November  1978, Letjen Mashudi terpilih secara aklamasi menjadi Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka hingga tahun 1993.
Beliau kemudian terpilih kembali secara berturut-turut selama tiga periode, yakni pada 1978-1983, 1983-1988 dan 1988-1993 dan sekaligus sebagai Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka terlama.

4.    Letjen Himawan Soetanto (1993-1998)
(Foto: Wikipedia)
Letjen Himawan Soetanto lahir di Magetan, Jawa Timur, pada tanggal 14 September 1929 dan meninggal di Jakarta, pada tanggal 20 Oktober 2010 pada umur 81 tahun. Beliau merupakan mantan Panglima Komando Strategis Cadangan Angkatan Darat (Pangkostrad) era Presiden Soeharto. Kemudian terpilih menjadi Ketua Kwarnas ke-4 dalam Musyawarah Nasional (Munas) V Gerakan Pramuka pada 8 November 1993 di Jayapura, Papua. Beliau hanya menjabat selama satu periode saja.

5.    Letjen Rivai Harahap (1998-2003)
(Foto: Kompasiana.com)
Letjen Rivai Harahap lahir di Pematang Siantar, pada tanggal  21 April 1928 dan meninggal di Jakarta, 8 November 2018 pada umur 90 tahun. Beliau terpilih sebagai Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka pada 8 November 1998 dan hanya menjabat selama satu periode saja.

6.    Prof. Dr. Azrul Azwar MPH (2003-2013)
(Foto: Wikipedia)
Prof. Dr. Azrul Azwar MPH lahir di Kutacane, Aceh, pada tanggal 6 Juni 1945 dan meninggal di Jakarta, pada 1 April 2014 pada umur 68 tahun. Beliau terpilih menjadi ketua Kwarnas yang ke-6 dalam Munas VII yang berlangsung pada tanggal 15-19 Desember 2003 di Pontianak, Kalimantan Barat dan menjabat selama dua periode.

7.    Dr. H. Adhyaksa Dault, S.H., M.Si. (2013-2018)
(Foto: IDN Scouts)
Dr. H. Adhyaksa Dault, S.H., M.Si. lahir di Donggala, Sulawesi Tengah, pada tanggal 7 Juni 1963. Beliau merupakan mantan Menteri Pemuda dan Olahraga dalam Kabinet Indonesia Bersatu (2004–2009). Beliau terpilih sebagai Ketua Kwarnas periode 2013-2018 dalam Musyawarah Nasional di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 5 Desember 2013.

8.    Komjen. Pol. Drs Budi Waseso (2018 - Sekarang)
(Foto: Femindonesia.com)
Komjen. Pol. Drs Budi Waseso lahir di Parenggan, Pati, Jawa Tengah, pada tanggal 19 Februari 1960. Beliau  adalah seorang Purnawirawan perwira tinggi Polri yang sebelumnya menjabat Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN). Beliau terpilih sebagai Ketua Kwarnas menggantikan Adhyaksa Dault dalam Munas yang digelar di Hotel Grand Clarion Kendari, Sulawesi Tenggara, pada tanggal 26 September 2018 lalu dan masih menjabat sampai sekarang.

Referensi:
https://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_Ketua_Kwartir_Nasional_Gerakan_Pramuka
https://www.tagar.id/lima-tokoh-ketua-pramuka-dari-masa-ke-masa
https://id.wikipedia.org/wiki/Budi_Waseso
https://news.detik.com/berita/d-4233737/buwas-jadi-ka-kwarnas-pramuka-gantikan-adhyaksa

Wednesday, 19 October 2016

Lambang Gerakan Pramuka

ARTI LAMBANG GERAKAN PRAMUKA


Lambang gerakan pramuka adalah Tanda Pengenal tetap yang mengkiaskan sifat, keadaan,nilai dan norma yang dimiliki oleh tiap anggota Gerakan Pramuka. Lambang tersebut diciptakan oleh Almarhum Bp. Soenarjo Atmodipuro, seorang Pembina Pramuka yang aktif bekerja sebagai pegawai negeri Departemen Pertanian. Lambang Gerakan Pramuka ini dugunakan sejak tanggal 14 Agustus 1961, Pada Janji Gerakan Pramuka.
Bentuk Lambang Gerakan Pramuka adalah gambar bayangan (sihouelte) Tunas Kepala, sesuai dengan keputusan Kwatir Nasional Nomor 06/KN/72, tertanggal 31-1-1972. Arti dan makna Lambamg Gerakan Pramuka adalah sebagai berikut :
a. Buah Nyiur
Dapat bertahan lama dalam keadaan bagaimanapun juga. Jadi lambang itu mengkiaskan setiap PRAMUKA ialah seorang yang sehat jasmani dan rohaninya,kuat dan ulet,serta bertekad besar dalam menghadapi tantangan hiduap dalam menempuh ujian dan kesukaran untuk mengabdi tanah air dan bangsa Indonesia
b. Buah nyiur
dalam keadaan tumbuh dinamakan “CIKAL’’ (atau tusana), dan istilah “cikal bakal” di Indonesia barartu penduduk asli yang pertama, yang menurunkan generasi baru. Jadu lambang buah nyiur yang tumbuh itu mengkiaskan bahwa setiap Pramuka merupakan inti bagi kelangsungan hidup bangsa Indonesia.
c. Nyiur
Dapat tumbuh dimana saja, yang membuktikan besarnya daya upaya dalam menyesuaikan dirinya dengan keadaan sekelilingnya. Jadi lambang itu mengkiaskan bahwa setiap Pramuka dapat menyesuaikan diri dengan masyarakat dimana ia berada dan dalam keadaan bagaimanapun.
d. Nyiur
tumbuh menjulang lurus keatas dan salah satu pohon yang tertinggi diIndonesia,mengkiaskan bahwa Pramuka memiliki cita-cita yang tinggidan lurus,mulia dan jujur, dan tetap tegak tidak mudah diombang-ambingkan tanah.
e. Akar Nyiur
tumbuh kuat dan erat dalam tanah.Mengkiaskan tekad dan keyakinan Pramuka yang berpegang pada dasar dan landasan yang baik,benar,kuat dan nyata, ialah ttekad dan keyakinan untuk memperkuat diri guna mencapai cita-cita.
f. Nyiur
ialah pohon serbaguna,dari ujung atas hingga akar,mengkiaskan bahwa Pramuka ialah manusia berguna dan membaktikan diri dan kegunaannya pada kepentingan tanah air,Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia,serta umat manusia.
Arti Lambang Secara Keseluruhan
Lambang Gerakan Pramuka merupakan tanda kebesaran jiwa Pramuka,yang mengandung makna Pramuka itu tangkas,sigap,sehat jasmani dan rohani,kuat dan ulet,berpengharapan penuh,besar tekad dan keyakinan dalam menghadapi tantangan hidup,berbudi luhur,bercita-cita tinggi, jujur dan tanggung jawab,sederhana,berwatak satriya,mampu menyesuaikan diri dimanapun berada dalam keadaan apapun, kuat dan teguh batinnya.Sehingga dapat menjadi pewaris dan penerus bangsa yang lebih sanggup,mampu dan tanggung jawab dalam mengabdikan diri pada Negara Kesatuan Republik Indonesia
 
sumber:  http://halamanpramuka.blogspot.co.id/2012/09/lambang-gerakan-pramuka.html

Wednesday, 5 October 2016

Mengenal macam-macam atribut Pramuka dan aturan pemasangannya

Salam Pramuka...!!!

Baiklah kakak-kakak berikut penjelasan mengenai atribut pramuka dan aturan pemasangannya..😁😁




Pengunaan Tanda Umum/ Atribut pada Seragam Pramuka Penggalang Putra
Suatu hari orang tua peserta didik bertanya tentang cara pemasangan tanda atribut pada pakaian pramuka, karena putra-putrinya telah menginjak usia Penggalang dan akan membuatkan baju untuk mereka. Menjelaskan satu persatu tanda – tanda pada atribut di pakaian Pramuka, memang tidak efektif. Maka muncullah ide bikin gambarnya, seperti di bawah ini, tentu saja berdasarkan pada PP tentang tanda umum gerakan pramuka. Semoga bermanfaat.
( Tanda lokasi/ wilayah, satuan dan badge daerah sekedar contoh, diambil dalam satu wilayah ).


Penggunaan Tanda Umum/ Atribut pada Seragam Pramuka Penggalang Putri
Suatu hari orang tua peserta didik bertanya tentang cara pemasangan tanda atribut pada pakaian pramuka, karena putra-putrinya telah menginjak usia Penggalang dan akan membuatkan baju untuk mereka. Menjelaskan satu persatu tanda – tanda pada atribut di pakaian Pramuka, memang tidak efektif. Maka muncullah ide bikin gambarnya, seperti di bawah ini, tentu saja berdasarkan pada PP tentang tanda umum gerakan pramuka. Semoga bermanfaat.
( Tanda lokasi/ wilayah, satuan dan badge daerah sekedar contoh, diambil dalam satu wilayah ).


Penggunaan Tanda Umum/ Atribut pada Seragam Pramuka Siaga Putra
Suatu hari orang tua peserta didik bertanya tentang cara pemasangan tanda atribut pada pakaian pramuka, karena putra-putrinya telah menginjak usia siaga dan akan membuatkan baju untuk mereka. Menjelaskan satu persatu tanda – tanda pada atribut di pakain Pramuka, memang tidak efektif. Maka muncullah ide bikin gambarnya, seperti di bawah ini, tentu saja berdasarkan pada PP tentang tanda umum gerakan pramuka. Semoga bermanfaat.
( Tanda lokasi/ wilayah, satuan dan badge daerah sekedar contoh, diambil dalam satu wilayah ).

Penggunaan Tanda Umum/ Atribut pada Seragam Pramuka Siaga Putri
Suatu hari orang tua peserta didik bertanya tentang cara pemasangan tanda atribut pada pakaian pramuka, karena putra-putrinya telah menginjak usia siaga dan akan membuatkan baju untuk mereka. Menjelaskan satu persatu tanda – tanda pada atribut di pakain Pramuka, memang tidak efektif. Maka muncullah ide bikin gambarnya, seperti di bawah ini, tentu saja berdasarkan pada PP tentang tanda umum gerakan pramuka. Semoga bermanfaat.
( Tanda lokasi/ wilayah, satuan dan Lencana/ badge daerah sekedar contoh, diambil dalam satu wilayah )

Tanda Penghargaan Bagi Anggota Dewasa

Tanda Penghargaan bagi Peserta Didik
- Tiska ( Tanda Ikut Serta Kegiatan ) - Tigor ( Tanda Ikut Serta Gotong Royong )
Tanda Jabatan Pemimpin bagi Peserta Didik
Tanda Pemimpin Barung (Utama) dan Wakilnya :
a. Tanda Pemimpin Barung Utama, Pemimpin Barung dan Wakilnya dibuat dari kain, berbentuk “Janur” (daun kelapa) berwarna hijau, tiap janur berukuran panjang 5 cm lebar 0,7 cm dan jarak tiap janur 0,5 cm.
b. Pemimpin Barung Utama memakai tiga helai janur hijau.
c. Pemimpin Barung memakai dua helai janur hijau.
d. Wakil Pemimpin Barung memakai satu helai janur hijau.
Tanda Pemimpin Regu (Utama) dan Wakilnya :
a. Tanda Pemimpin Regu Utama (Pratama) Pemimpin Regu dan Wakilnya sama dengan di atas, dengan janur berwarna Merah
b. Pemimpin Utama (Pratama) memakai tiga helai janur merah
Pemimpin Regu memakai dua helai janur merah.
Wakil Pemimpin Regu memakai satu helai janur merah.
Tanda Pemimpin Sangga (Utama) dan Wakilnya :
a. Tanda Pemimpin Sangga Utama, Pemimpin Sangga dan Wakilnya sama dengan di atas, dengan janur berwarna kuning.
b. Pemimpin Sangga Utama memakai tiga helai janur kuning.
Pemimpin Sangga memakai dua helai janur kuning.
Wakil Pemimpin Sangga memakai satu helai janur kuning.
Tanda Pemimpin Satuan Pandega (bila diperlukan) :
a. Bahan, bentuk dan ukuran sama di atas, dengan janur berwarna coklat tua.
b. Koordinator Pemimpin Satuan memakai tiga helai janur coklat tua.
Pemimpin Satuan memakai dua helai janur coklat tua.
Wakil Pemimpin Satuan memakai satu helai janur coklat tua.
Penataan Tanda umum di bagian lengan
Penggunaan Tanda umum pada pakaian seragam pada lengan kanan dan kiri perlu ditata dengan rapi, ini memiliki image yang baik bagi pemakainya.
berikut penataan tanda umum :
Tanda Tutup Kepala Pramuka Putri

Tanda Tutup Kepala Pramuka Putra
 
Sumber: http://lailatulmuasih.blogspot.co.id/2014/02/ayooookita-mengenal-atribut-atribut.html

Mahasiswa KPM II IAIN Parepare Menggelar Lomba Gema Ramadhan

Ramadhan menjadi bulan yang istimewa bagi umat Islam yang darinya sejuta manfaat baik secara jasmani maupun rohani. Dalam rangka memeriahkan...